Anak-ku pernah bilang bahwa ia sangat senang saat shalat berjamaah di masjid,
karena di sana ia bisa saling seruduk dengan temannya.
.
Selang beberapa tahun, ia mulai besar dan menjadi malu untuk ribut
Namun menjadi kurang menikmati shalat berjamaahnya
"Seperti ada yang kurang, Pak" katanya.
Ia akhirnya bosan dan malas ke masjid.
.
Aku sebagai Bapaknya harus bijak dan hati-hati menyikapi persoalan ini
Kemudian memberitahunya bahwa jangan seperti itu, mari ke masjid lagi sama-sama.
.
Akhirnya ia kembali rajin berjamaah,
dan menemukan kembali kesenangannya, hanya ketika di imami oleh Ustad Ujang
Sekedar informasi, Ustad Ujang ini bacaan shalatnya selalu cepat.
Ia sedikit menggerutu jika di Imami oleh Ustad Mahmud, yang bacaan shalatnya pelan.
.
Sekarang ia kembali malas
Sesekali shalat berjamaah, sesekali munfarid di rumah.
Usut punya usut, ia telah menganalisis dan membuat rincian jadwal Imam.
Ia akan pergi jika dan hanya jika Ustad Ujang itu yang jadi Imam.
Waduh.
.
Aku sebagai Bapaknya harus bijak dan hati-hati menyikapi persoalan ini..
.
Adi Muhammad,
Garut, 12 November 2019